Sabtu, 27 Mei 2017

KUE KERING YANG SELALU ADA SAAT LEBARAN TIBA



Idul Fitri atau Lebaran merupakan moment spesial yang sangat ditunggu-tunggu, dihari spesial ini tak lengkap rasanya bila tidak ada kue-kue kering untuk disuguhkan kepada sanak saudara saat silaturahmi. Berikut beberapa kue kering yang biasanya ada di ruang tamu saat Lebaran tiba :

1. Nastar
Nastar adalah sejenis kue kering dari adonan tepung terigu, mentega dan telur yang diisi dengan selai buah nanas. Asal katanya dari bahasa Belanda ananas dan taart. Bentuk kue ini bulat-bulat dengan diameter sekitar 2 cm, di atasnya sering dihias dengan potongan kecil kismis atau keju. Selain itu sekarang nastar juga dibuat dengan selai buah lain, misalnya stroberi, bluberi, dan lain-lain. Nastar biasanya dihidangkan pada hari-hari raya, mulai dari Natal, Idul Fitri, sampai tahun baru Imlek. Nastar biasanya dijual dalam kemasan toples plastik di toko roti, toko kue, dan pasar swalayan.Kue nastar sendiri kini sudah berkembang dengan berbagai resep nastar yang bervariasi.
2. Putri Salju
Kue putri salju adalah sejenis kue kering yang berbentuk bulan sabit dan di atasnya diselimuti dengan gula halus seperti salju. Kue putri salju dibuat dari adonan tepung terigu, tepung maizena, mentega dan kuning telur yang dipanggang di dalam oven sampai matang dan di atasnya diselimuti dengan gula halus. Kue ini banyak digemari oleh orang-orang karena rasanya yang enak, gurih dan dingin ketika menggigitnya.
3. Kastengel
Kaasstengels adalah kue kering yang dibuat dari adonan tepung terigu, telur, margarin, dan parutan keju. Kue ini berbentuk persegi panjang, panjangnya sekitar 3-4 cm dan lebarnya 1 cm, dan dipanggang di dalam oven hingga kuning keemasan. Jenis keju yang digunakan tergantung pada resep dan selera orang yang membuat, bisa berupa keju Gouda, Edam, atau keju cheddar. Keju Parmesan juga sering digunakan agar kue lebih harum.
4. Lidah Kucing
Kue lidah kucing adalah sejenis kue kering yang berbentuk seperti lidah kucing (panjang dan tipis) yang berasal dari Belanda. Kue lidah kucing memiliki rasa yang enak, gurih dan renyah. Kue ini masuk ke Indonesia dari belanda seiring dengan kolonialisasi Belanda. Dalam bahasa Belanda, kue ini dinamakan "Katte Tong".
5. Widaran Keju
Kue widaran keju yang berbentuk lonjong ini merupakan variasi dan modifikasi dari kue widaran yang berbentuk angka 8 dan bersalut gula, selain kue telur gabus yang sama-sama berbentuk lonjong. Kue widaran keju ini juga dikenal dengan nama kue daki dikarenakan bentuk lonjong kuenya dibuat seperti orang membersihkan daki.

Kue widaran keju bisa dikategorikan sebagai kue nusantara atau kue khas Indonesia kontemporer karena penggunaan bahan keju pada kuenya. Kue widaran keju dengan rasa yang gurih dan renyah ini sering disajikan sebagai salah satu kue kering favorit untuk hari raya Idul Fitri, Natal, Tahun Baru dan Tahun Baru Imlek. Bisa juga sebagai camilan untuk menikmati saat-saat santai. Kue widaran keju ini memiliki kemiripan dengan kue kering stik keju.

Rabu, 24 Mei 2017

4 MUSIM YANG BISA DIJUMPAI DI JEMPANG

           




Jepang atau biasa disebut Negeri Matahari Terbit memang pantas disandangnya. Negara dengan katakter iklim subtropis atau secara geografis terletak di atas garis katulistiwa, jadi dalam setahun Negeri Sakura mengalami empat musim yang berbeda.  Jangka waktu antara 4 musim tersebut, kurang lebih 3 bulan. Mempunyai empat musim dengan ragam aktifitas warganya. Rakyat Jepang begitu menikmati petanda-petanda perubahan musim dan  perkembangannya. Empat musim yang ada di negara Jepang sebagai negara di Asia Timur ini membuat masyarakat Jepang disiplin akan pola kehidupan yang mengharuskan mereka untuk mempersiapkan kebutuhan hidup sebelum memasuki musim berikutnya.



1.      Musim Semi

Musim semi jatuh pada bulan Maret sampai bulan Mei. Musim Semi di Jepang ditandai dengan munculnya kuncup-kuncup bunga pohon plum, setelah bunga pohon plum berakhir, muncul kuncup-kuncup bunga paling terkenal di Jepang yaitu bunga Sakura. Mekarnya bunga sakura disambut sukacita oleh masyarakat Jepan. Apresiasi ini diungkapkan dengan acara hanami atau ohanami, semacam pesta kecil di bawah pohon sakura yang dilakukan oleh siapa saja, seperti keluarga, teman sekolah, dan karyawan.


Mereka menggelar tikar di taman kota dibawah pohon sakura sambil makan-makan atau berkaroke. Pada musim semi ini juga sekolah-sekolah dan universitas di Jepang memulai ajaran baru. Sementara itu para petani di Jepang memasuki masa tanam, karena udara dan iklim mendukung untuk bertani.







2.      Musim Panas

Musim Panas diawali dengan musim hujan sekitar seminggu, yang disebut Tsuyu. Musim Panas di Jepang bisa mencapai suhu maximum 35oC. Musim panas atau natsu ini berlangsung dari akhir bulan Mei sampai akhir bulan September. Pada musim ini warga Jepang biasa  mengkonsumsi buah seperti semangka dan melon.
Musim panas merupakan waktu yang tepat untuk berlibur ke pantai dan laut. Namun, rata-rata orang Jepang lebih menyukai pantai tropis seperti di Hawaii, Bali, Thailand, dan Brazil. Alasannya karena ongkos piknik keluar negeri lebih murah ketimbang melancong ke objek wisata di Jepang sendiri.


Pada musim panas diselenggarakan festival Obon Matsuri. Obon Matsuri adalah festival pemanggilan arwah leluhur. Festival ini biasanya diadakan pada 13 - 15 Agustus. Pada tanggal-tanggal tersebut, orang Jepang percaya bahwa arwah leluhur akan pulang ke rumah. Untuk menyambutannya, mereka memasang lentera, menyalakan api di depan rumah, dan menyediakan sesajen.




3.      Musim Gugur


Musim ini ditandai dengan mulai rontoknya dedaunan di pohon-pohon, dan berakhirnya hari panas dan lembab. Berawal sekitar bulan September. Musim ini terkenal dengan daun yang berubah warna jadi kuning, merah, oranye, dan disebut Momiji. Jika ingin merasakan suasana ala film Negeri Sakura, datanglah ke Jepang saat musim gugur. Pada musim ini suhu mulai menurun karena memasuki musim dingin. Kebiasaan masyarakat Jepang, pada musim ini, mereka mulai menimbun makanan untuk logistik atau persediaan musim dingin yang suhunya ekstrem. Selera makan pun meningkat di musim gugur.
Di awal musim gugur, cuaca masih agak hangat. Oleh karena itu berbagai festival masih sering diadakan. Salah satunya adalah tsukimi atau otsukimi. Tsukimi adalah kegiatan melihat bulan purnama yang indah di musim gugur sambil menikmati lezatnya kue moci bulan.Tradisi yang biasa dilakukan turun menurun ini sampai sekarang masih lestari dan dilakukan oleh banyak orang jepang. Pada saat tsukimi, dekorasi yang harus ada adalah rumput Jepang (susuki) dan makanan berupa kue mosi tsukimi untuk dimakan. Ada 2 jenis moci tsukimi, yakni rasa kentang manis dan kacang atau kastanye.



4.      Musim Dingin



Di beberapa tempat seperti Hokaido dan Nagano, salju mulai turun pada awal November, menandai datangnya musim dingin di Jepang. Inilah musim yang paling berat yang harus dihadapi oleh orang jepang. Menghadapi suhu ekstrem yang berkepanjangan, orang Jepang harus membekali dengan baju tebal, penghangat ruangan, dan candangan makanan yang banyak. Di musim dingin, harga pangan seperti sayur mayur dan telur melejit naik. Objek wisata yang paling banyak yang orang mudik merayarakan pergantian tahun bersama keluarga di kampung. Biasanya pada tanggal 27 Desember sekolah-sekolah dan kantor-kantor diliburkan sampai tanggal 4 Januari.

Sabtu, 20 Mei 2017

Kereta Api Lokal Purwakarta


Naik kereta api tut tut tuttttt…

Hallo teman saya ingin sedikit sharing pengalaman menaiki kereta api lokal yang masih jarang orang tau khususnya yang tinggal di Jakarta dan Bekasi.
Berawal pada tanggal 26 April 2017 saya berencana untuk liburan ke Purwakarta, saya belum pernah ke kota tersebut jadi saya butuh referensi transportasi dan saya tanyakan ke teman-teman saya dan hasilnya kebanyakan  menyarankan menaiki bus kota karena mungkin mereka biasanya menggunakan transportasi tersebut. Merasa tidak puas saya pun mengubek-ubek Mbah Google untuk mencari referensi trasnportasi dan akhirnya saya mendapatkan hasil yaitu untuk menggunakan transportasi kereta api lokal. Sebelum sharing lebih dalam kita ketahui dulu  apa itu kereta api lokal dan sejarahnya.
Kereta Api Lokal tersebut bernama Walahar atau dahulunya Lokal/Patas Purwakarta adalah kereta api lokal kelas ekonomi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia yang melayani rute Tanjung Priok-Purwakarta, pulang-pergi (pp). Setiap hari disediakan enam kali perjalanan dengan perincian tiga kali pergi pulang perjalanan dari Tanjung Priok-Cikampek-Purwakarta. Saat ini kereta tersebut telah disatukan dengan kereta api Jatiluhur Ekspres, dengan Walahar melayani perjalanan Tanjung Priok-Purwakarta serta KA Lokal Cikampek melayani perjalanan Tanjung Priok-Cikampek.

Kereta Patas Purwakarta lahir pada awal dekade 1970-an saat masa itu kereta api ini dikategorikan sebagai kereta cepat. Sebelum ada sistem penamaan untuk kereta api ini, kereta api kelas ekonomi masih diberi label menurut kategorinya, seperti KA cepat, patas, atau ekspres. Awalnya, kereta api ini dihela oleh lokomotif diesel hidraulik unggulan PJKA pada masa itu, namun kemudian digantikan dengan diesel elektrik.
Kereta api ini pada umumnya menggunakan kereta ekonomi buatan tahun 1964-65-66-78 sampai dengan 1985, namun terkadang kereta ini bisa saja meminjam dari kereta api Gaya Baru Malam Selatan. Nama Walahar dan Jatiluhur resmi digunakan sejak Februari 2017 lalu ketika kedua kereta ini dialihkan ke stasiun Tanjung Priok.

Tarif perjalanan kereta sekali jalan cukup terjangkau atau lebih tepatnya murah meriah karena hanya di banderol dengan harga Rp 6.000,- . Walahar Express melewati lintasan yang hampir lurus di wilayah Kabupaten Karawang hingga Bekasi, hingga sampai di Stasiun Tanjung Priuk, serta menjadi andalan bagi kaum komuter luar Jakarta. Fasilitas yang didapatkan saat menaiki Walahar Express ini cukup nyaman seperti adanya beberapa AC disetiap gerbongnya dan bangku penumpang yang cukup luas adapula toilet yang bisa digunakan.
Berikut adalah jadwal kereta api lokal rute Jakarta-Cikampek/Purwakarta PP yang berlaku mulai 09 Februari 2017:

1. Jakarta-Purwakarta (KA Walahar Ekspres):

KA 346B TPK 10:10 PWK 13:00
KA 348A TPK 12:40 PWK 15:13
KA 344A TPK 16:30 PWK 19:12

Berhenti di: Kemayoran, Tambun-Cikampek (semua stasiun), Cibungur, dan Purwakarta

2. Purwakarta-Jakarta (KA Cilamaya Ekspres):
KA 343A PWK 05:15 TPK 08:02
KA 349A PWK 14:00 TPK 16:31
KA 351A PWK 15:50 TPK 18:24
Berhenti di: Cibungur, Cikampek-Tambun (semua stasiun), Pasar Senen, dan Tanjung Priok.
Mungkin sampai disini saja sharing saya tentang KA Lokal Purwakarta semoga info ini bisa menjadi referensi perjalanan sahabat. Terima Kasih.